Internet Elon Musk Akan Mengubah Wajah IKN, Ini Harga Starlink Di Indonesia

- 18 April 2024, 03:00 WIB
Dengan Skema B2C Perusahaan Internet Elon Musk Starlink Resmi Masuk di IKN Indonesia
Dengan Skema B2C Perusahaan Internet Elon Musk Starlink Resmi Masuk di IKN Indonesia /Istimewah

MALANGRAYA.CO – Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, tengah menatap era baru dalam penyediaan layanan internet dengan kedatangan Starlink, sebuah perusahaan telekomunikasi yang didirikan oleh Elon Musk melalui SpaceX. Starlink menawarkan layanan internet berkecepatan tinggi yang dijalankan melalui konstelasi satelit di orbit bumi rendah.

Sejak diperkenalkan pada tahun 2018, Starlink telah meluncurkan sekitar 5.000 satelit dengan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Menurut laman https://www.starlink.com/id/ Layanan ini kini tersedia untuk pengguna rumahan di Indonesia dengan biaya berlangganan Rp750.000 per bulan dan biaya perangkat keras sebesar Rp7.800.000. Informasi lebih lanjut mengenai layanan ini bisa diakses melalui laman resmi Starlink atau melalui kontak yang disediakan.

Dalam wawancara terbaru, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengumumkan bahwa Starlink akan memulai uji coba layanan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Mei 2024.

Baca Juga: Kecepatan Lambat, Operator Bakal Dilarang Jual Paket Internet di Bawah 100 Mbps

"Rencananya bulan Mei, kita tunggu saja," ujar Budi Arie. Uji coba di IKN dipilih karena kondisi geografisnya yang minim infrastruktur telekomunikasi, sehingga dapat memberikan gambaran efektivitas Starlink dalam kondisi tersebut.

Apabila uji coba berjalan lancar dan Starlink memenuhi persyaratan yang ada, layanan ini berpotensi diluncurkan pada perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di bulan Agustus di IKN. Kehadiran Starlink diharapkan dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan konektivitas, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan kabel serat optik.

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong menyatakan bahwa teknologi satelit seperti Starlink dapat mengatasi kendala geografis yang ada, dan menjadi alternatif terhadap jaringan serat optik yang mahal dan rentan terhadap gangguan, seperti gempa bawah laut.

Baca Juga: Internet Tampaknya Tidak Membahayakan Kesehatan Mental, Studi Terbaru Menemukan

Wayan Tony Supriyanto, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengungkapkan bahwa Starlink telah mengajukan permohonan izin operasi di Indonesia, termasuk izin penggunaan teknologi VSAT dan penyedia layanan internet.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x