Revolusi Armada RI: Frigat Merah Putih Dibekali Sistem Senjata Canggih Produk Turki

- 24 Juni 2024, 08:07 WIB
Detail desain perangkat teknologi dan persenjataan kapal perang kelas fregat tipe Arrowhead-140.
Detail desain perangkat teknologi dan persenjataan kapal perang kelas fregat tipe Arrowhead-140. /Babcock via NavalAnalyses

MALANGRAYA.CO - Kementerian Pertahanan Indonesia (Kemhan RI) dalam dokumen yang diperoleh oleh Janes saat kunjungan ke Surabaya, mengungkapkan rencana ambisius untuk menguatkan dua kapal perang generasi mendatang yang diberi nama 'Frigat Merah Putih'.

Usulan ini menandai perubahan strategi dalam pemilihan sistem persenjataan, yang kini akan mengandalkan sumber dari Turki, sebuah negara dengan industri pertahanan yang sedang berkembang pesat.

Pada bulan April 2020, Indonesia telah menandatangani kontrak pembangunan dua frigat tersebut dengan PT PAL, perusahaan galangan kapal milik negara. Desain frigat ini, yang dikenal dengan nama Arrowhead 140, merupakan hasil lisensi dari grup pertahanan Inggris, Babcock, yang berbasis pada kelas kapal perang Iver Huitfeldt milik Angkatan Laut Kerajaan Denmark, yang telah beroperasi sejak tahun 2011.

Kapal pertama dari kelas ini telah mulai dibangun pada Agustus 2023, sementara pembangunan kapal kedua dimulai dengan pemotongan baja pertama pada tanggal 5 Juni 2024. Setiap kapal perang ini dirancang dengan bobot penuh sekitar 5,996 ton dan panjang keseluruhan 140 meter.

Baca Juga: Penguatan Kapasitas Maritim Indonesia Melalui Pembangunan Kapal Selam dan Kapal Perang Secara Mandiri

Dalam hal persenjataan, setiap kapal diharapkan dapat menampung berbagai sistem peluncuran vertikal (VLS) yang meliputi misil permukaan-ke-udara jarak menengah dan jarak jauh, serta misil permukaan-ke-permukaan. Selain itu, kapal ini juga akan dilengkapi dengan dua meriam angkatan laut kaliber 76 mm dan sistem senjata dekat (CIWS) kaliber 35 mm.

Rencana awal Kemhan RI, seperti yang tertera dalam dokumen, adalah menggunakan sistem misil VL-MICA dari MBDA untuk misil permukaan-ke-udara dan misil anti-kapal BrahMos dari BrahMos Aerospace. Namun, dengan usulan terbaru ini, tampaknya Indonesia ingin memperkuat hubungan pertahanannya dengan Turki, sekaligus memanfaatkan kemajuan teknologi militer yang ditawarkan oleh negara tersebut.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pertahanan maritim Indonesia, tetapi juga menunjukkan keinginan untuk diversifikasi sumber persenjataan dan mengurangi ketergantungan pada satu atau beberapa pemasok senjata. Dengan kapal-kapal yang memiliki kemampuan operasional yang tinggi dan persenjataan yang canggih, Indonesia menegaskan posisinya sebagai kekuatan maritim yang tidak bisa diabaikan di kawasan Asia Tenggara.

Baca Juga: Inilah Andalan Baru Indonesia di Lautan, Kapal LPD dari PT PAL!

***

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah