BNPB Luncurkan Peta Jalur Mudik Rawan Bencana, Siaga saat Libur Nataru

- 12 Desember 2023, 10:02 WIB
BNPB merilis Peta Jalur Mudik Rawan Bencana tingkatkan kesiagaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
BNPB merilis Peta Jalur Mudik Rawan Bencana tingkatkan kesiagaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru. /bnpb.go.id

MALANGRAYA.CO – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan merilis Peta Jalur Mudik Rawan Bencana sebagai salah satu langkah peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi untuk mengurangi dampak kejadian bencana. Ini nantinya bisa digunakan masyarakat yang hendak liburan pada Natal dan Tahun Baru mendatang.

“Peta rawan bencana banjir, rawan cuaca ekstrem, dan rawan longsor akan dibagikan ke masyarakat, ke pemda sehingga para pelaku perjalanan liburan akan paham (tingkat rawan bencana) ketika sampai di daerah masing-masing. Tim pemantau BNPB juga akan ke daerah untuk membantu menyukseskan libur Natal ini,” terang Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M.

Selain itu, kesuksesan penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dalam menangani kekeringan dan mengurangi kebakaran hutan dan lahan akan diteruskan untuk mengurangi dampak dari tingginya curah hujan dalam beberapa bulan ke depan. Kerja sama dengan BMKG untuk menggunakan TMC terbukti ketika terjadi kekeringan dan El Nino tahun 2023.

“(Ini) akan memonitor perkembangan cuaca. Seandainya di jalur mudik dan tempat wisata maupun daerah tertentu yang mungkin akan datang hujan deras dan banjir, dengan TMC hujannya akan diperkecil atau dialihkan ke tempat lain,” sambung Suharyanto.

Pihaknya juga mendorong pemda untuk menetapkan status siaga darurat, sehingga sebelum terjadi bencana, sudah siap siaga dan agar pusat dapat memberikan bantuan sumber daya ke daerah. Surat edaran untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah ini terutama ditujukan untuk wilayah yang dilalui jalur mudik dengan tingkat kerawanan bencana, seperti Lampung, Bali, dan Jawa.

Suharyanto melanjutkan, BNPB mengimbau kepada seluruh pemda untuk melakukan langkah antisipasi sesuai dengan karakteristik wilayahnya masing-masing. Kawasan perkotaan diharapkan untuk memastikan sistem drainase yang efektif dan bersih dari sampah dan memanfaatkan sistem monitoring cuaca atau sistem peringatan dini untuk mendeteksi potensi hujan lebat.

Sementara itu, kawasan perbukitan agar mewaspadai retakan tanah kering yang rentan longsor saat terjadi hujan, menerapkan teknik konservasi tanah dan air, serta pemeliharaan jalur hijau untuk mengurangi erosi dan longsor, merancang sistem drainase yang sesuai dengan topografi perbukitan. Kawasan pegunungan diimbau untuk mewaspadai banjir lahar dingin saat hujan intensitas tinggi.***

Editor: Anang Panca Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah