Kritik Tajam Okky Madasari pada Capres: Dari Dinasti Politik hingga Isu Stunting

- 28 Desember 2023, 11:02 WIB
Okky Madasari saat menghadiri Munas Kahigama 2023
Okky Madasari saat menghadiri Munas Kahigama 2023 /@okkymadasari/

MALANGRAYA.CO - Dalam sebuah diskusi publik yang menarik dan kritis, Okky Madasari, seorang novelis dan akademisi terkemuka, memberikan pandangannya mengenai lanskap politik Indonesia saat ini. Ia mengkritik dinasti politik dan menyoroti pentingnya netralitas penyelenggara pemilu serta bahaya politisasi yudisial.

Okky Madasari, dalam diskusi publik bertajuk "Dinasti Politik, Netralitas Penyelenggara Pemilu dan Politisasi Yudisial", mengeluarkan serangkaian pernyataan yang menarik perhatian publik. Dengan tegas, perempuan kelahiran Magetan itu menyatakan, "Pasangan 02 mesti kita eliminasi," menekankan pentingnya pemilihan yang sadar dan kritis.

Madasari juga mengimbau agar masyarakat membandingkan program, visi, dan misi Anies Baswedan serta Ganjar Pranowo. "Untuk Anies & Ganjar, bandingkan programnya, visi misinya, pertimbangkan sesuai kepentingan kita," ujarnya, mendorong pemilih untuk mempertimbangkan keputusan mereka berdasarkan kepentingan pribadi dan nasional.

Menyoroti isu stunting, Madasari menegaskan bahwa solusinya bukan sekedar makan siang gratis dengan anggaran 400 triliun. "Untuk memerangi stunting, harus ada jaminan akses pangan berkualitas yang murah & mudah bagi semua orang di manapun berada," katanya, menekankan pentingnya akses pangan berkualitas.

Dalam editorial @omongomongcom tentang debat Cawapres, dikritik ketidakmampuan ketiga calon wakil presiden dalam memahami logika dasar ekonomi. "Dari 3 Cawapres tidak ada yang memahami logika dasar menjalankan ekonomi sebuah negara, apalagi negara sebesar Indonesia," tulis editorial tersebut.

Terkait investasi, Madasari menyoroti bahwa jawaban dari tiga Cawapres terkait investasi tidak ada yang memuaskan. "Semuanya normatif, bagaimana menggenjot investasi. Tidak ada yang melihat bagaimana ketika investasi melanggar prinsip keadilan & kemanusiaan," ujar Madasari, menambahkan bahwa Anies Baswedan adalah satu-satunya Capres yang berbicara tentang isu Rempang.

Dalam diskusi pasca-debat Cawapres yang dihadiri oleh Prof FX Sugiyanto, Guru Besar Ekonomi Undip, dan Agus Haryanto, dosen HI Unsoed, disimpulkan bahwa IKN dan swastanisasi yang dibanggakan oleh Gibran dianggap tidak rasional dan akan menjadi beban jangka panjang.

Okky Madasari, dalam tesis PhD-nya, "The Creation of An Imposter Nation", menyoroti bahwa dekade penindasan ide dan pemikiran kritis telah mengubah Indonesia menjadi bangsa yang berpura-pura. Diskusinya menggugah pemikiran kritis tentang arah masa depan Indonesia dalam konteks politik, ekonomi, dan sosial.***

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah