Dampak Pemilu 2024 terhadap Ekonomi Mikro Belum Terasa, Menteri Imbau Parpol Order Atribut Kampanye Ke UMKM

- 10 Januari 2024, 10:44 WIB
Usaha konfeksi yang mulai bangkit di Majalengka, Jawa Barat.
Usaha konfeksi yang mulai bangkit di Majalengka, Jawa Barat. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati/

MALANGRAYA.CO - Pemilu 2024 Indonesia menyajikan tantangan baru bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di sektor konfeksi, yang mengalami penurunan omzet signifikan. Kementerian Koperasi dan UKM mendesak partai politik dan peserta pemilu untuk lebih mengutamakan UMKM lokal dalam pemesanan alat peraga kampanye, demi mengimbangi dampak ekonomi yang tak merata.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, menyoroti penurunan drastis omzet di sektor konfeksi selama Pemilu 2024. Berdasarkan riset kementerian, terjadi penurunan omzet sebesar 40-90 persen, terutama di sektor konfeksi dan industri tekstil.

"Fenomena ini disebabkan pergeseran tren belanja ke platform e-commerce dan preferensi terhadap produk impor," jelas Yulius.

Kendati demikian, ia menyebutkan bahwa pergeseran pola kampanye ke media sosial, seperti penggunaan buzzer atau influencer, juga menjadi faktor penurunan pemesanan dari UMKM lokal. "Pola kampanye yang lebih digital mengurangi kebutuhan atribut fisik seperti kaos dan merchandise kampanye lainnya," tambahnya.

Menanggapi situasi ini, Yulius mengaku prihatin terhadap preferensi partai politik yang cenderung membeli alat peraga kampanye dari luar negeri, termasuk China, daripada memanfaatkan produk lokal.

"Ini bisa dilihat dari lesunya penjualan di UMKM konveksi saat Pemilu 2024 dibandingkan dengan pemilu sebelumnya," ungkapnya.

Dari hasil observasi lapangan di Pasar Jaya Tanah Abang dan Pasar Jaya Senen, DKI Jakarta, tercatat penurunan penjualan produk kampanye yang cukup signifikan. Yulius menuturkan bahwa walaupun masih ada permintaan, jumlahnya tidak sebanyak pemilu sebelumnya.

"Faktor-faktor seperti durasi kampanye yang lebih singkat, tren kampanye online, dan preferensi membagikan sembako atau tunai dibandingkan kaos menjadi penyebab utama penurunan ini," paparnya.

Kementerian Koperasi dan UKM mengimbau para peserta pemilu untuk lebih banyak melakukan pemesanan ke industri kecil dan menengah lokal. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak ekonomi yang tak merata akibat perubahan pola kampanye dan tren belanja saat pemilu.***

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah